The Power Of Reward
Wednesday, March 02, 2005
Ada kisah nyata seorang penyanyi terkenal di Eropa, seorang wanita yang
memiliki suara yang bagus sekali. Wanita ini bersuamikan pemain musik,
pemain keyboard, dan seorang pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami
ini tentang lagu, nada, birama, tangga nada dan hal-hal lain di bidang
musik semacam itu, sehingga dia selalu menemukan apa yang harus
dikoreksi ketika isterinya menyanyi.
Kalau isterinya menyanyi selalu saja ada komentar dan kritik seperti;
bagian depan kurang tinggi, lain kali dia berkata bagian ini kurang
pelan, lain kali dia berkata bagian akhir harusnya "kres"..naik sedikit,
dsb..selalu saja ada komentar pedas yang dia lontarkan kalau isterinya
menyanyi dan bersenandung. Akhirnya sang wanita malas menyanyi. Dia
berkeputusan...wah gak usah nyanyi aja deh, apa aja salah terus, nyanyi
apa aja ada yang kurang. Enggak usah nyanyi kalau nyanyi kadang malah
bertengkar...
Singkat cerita, karena suatu musibah, sang suami meninggal dan lama
setelah itu si wanita menikah lagi dengan seorang tukang ledeng. Tukang
ledeng ini tidak tahu menahu soal musik. Yang ia tahu isterinya bersuara
bagus dan dia selalu memuji isterinya kalau bernyanyi.
Suatu ketika isterinya bertanya: "Pak, bagaimana laguku pa?" dan dia
berkata kepada isterinya: "Ma...saya ini selalu ingin cepat pulang
karena mau dengar engkau menyanyi, ma!!" Lain kali dia
berkata,"Ma..kalau saya tidak menikah dengan engkau, mungkin saya sudah
tuli kali ma..., karena bunyi dentuman, bunyi gergaji, bunyi cericit
drat pipa ledeng, gesekan pipa ledeng dan bunyi pipa lainnya yang saya
dengar sepanjang hari kalau saya bekerja....Sebelum saya menikah
denganmu ma...saya sering mimpi dan terngiang2 suara2 gergaji dll yang
tidak mengenakkan itu ketika tidur. Sekarang setelah menikah dan sering
mendengar engkau menyani...lagumulah yang terngiang2..."
Istrinya sangat bersuka cita, tersanjung merasa diterima dengan pujian
yang diterimanya dan membuat dia gemar bernyanyi, bernyanyi dan
bernyanyi...Mandi dia bernyanyi, masak dia bernyanyi dan tanpa
disadarinya dia berlatih, berlatih dan berlatih. Suaminya mendorong
hingga dia mulai merekam dan mengeluarkan kaset volume pertama dan
ternyata disambut baik oleh masyarakat.
Wanita ini akhirnya menjadi penyanyi terkenal, dan dia terkenal bukan
pada saat suaminya ahli musik, tetapi saat suaminya seorang tukang
ledeng, yang memberinya sedikit demi sedikit pujian ketika dia menyanyi.
Sedikit pujian memberikan penerimaan...sedikit pujian memberikan rasa
diterima...memberikan dorongan...semangat dan dorongan untuk melakukan
hal yang baik dan lebih baik lagi. Sedikit pujian dapat membuat
seseorang bisa meraih prestasi tertinggi yang bisa diraihnya.
Omelan, bentakan, kecaman, amarah atau kritik yang tidak membangun tidak
banyak merubah...Karena itu marilah kita saling memberikan sedikit
pujian satu dengan yang lain.
vox _ b l o g g e d _ @ 6:25 AM |